Islamic Studies

Iyyaka na'budu wa iyyaka nastaien

Keberkahan Harta yang diinfaqan


infaqanSuatu saat Aisyah RA menyembelih kambing dan membagi-bagikan dagingnya. Rasulullah kemudian bertanya kepada Aisyah RA: “Adakah yang tersisa?”. Aisyah RA menjawab: “tinggal sepotong paha saja”. Rasulullah SAW menjawab: “Semuanya tersisa kecuali sepotong paha kambing”. Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Manusia yang memiliki pandangan materialistik akan memandang bahwa dengan zakat, infaq dan sedekah hartanya berkurang. Padahal sebenarnya harta yang sudah dizakatkan, diinfaqan atau disedekahkan di jalan Allah, harta tersebut akan dijaga bahkan ditambah oleh Allah SWT, ini adalah logika wahyu dan pandangan tauhid.

Seorang yang mensedekahkan hartanya dijalan Allah maka itu adalah harta miliknya yang sudah dijaga oleh Allah, dalam Al-Qur’an diistilahkan dengan istilah Qardhun (simpanan), tepatnya menyimpan hartanya disisi Allah (lihat QS Al-Baqarah (2) ayat 245). Maka harta tersebut telah disimpan di tempat penyimpanan yang paling aman dan dijaga oleh Dzat yang Maha Kuasa, harta tersebut tidak akan tercuri, terkurangi dan bahkan akan dilipat gandakan.

Pelipat gandaan harta yang disimpan disisi Allah menurut surat Al-Baqarah ayat 261 itu adalah dikali 7, kemudian dikali 100 kemudian dilipatgandakan lagi setelah itu tanpa disebut angkanya. Misalnya, seseorang yang mensedekahkan hartanya dijalan Allah sebut saja 1 juta, maka harta itu sudah pasti menjadi miliknya yang dititipkan disisi Allah, kemudian Allah lipatkan 7 kali menjadi 7 juta, selanjutnya dilipatkan lagi 100 lipatan menjadi 700 juta, dan Allah lipatkan lagi dengan lipatan yang banyak tanpa menyebut angkanya. Pertanyaannya bank mana didunia ini yang mampu menjamin aman seratus persen jika kita titipkan harta kita padanya, dan bank mana yang sanggup melipatgandakan harta kita dengan lipatan yang tak berbatas?.

Inilah rahasianya, dimana Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan kecuali ia bertambah…bertambah…bertambah…” (HR. Al Tirmidzi). Tidak ada orang yang miskin gara-gara berzakat, tidak ada orang yang melarat karena infaq, belum ada ceritanya orang jatuh pailit disebabkan sedekah. Sebaliknya, raihlah harta berlipat ganda dengan jalan Zakat, Sedekah dan Infaq fi Sabilillah.** wallahu a’alam bishowab *** (waiman abdurrahman)

sumber: http://juaranews.com/insight/keberkahan-harta-yang-diinfaq-kan-di-jalan-allah.html

Tinggalkan komentar

Information

This entry was posted on 10 Mei 2013 by in TARBIYYAH.