Islamic Studies

Iyyaka na'budu wa iyyaka nastaien

Pribadi, Keluarga dan Keturunan Yang Mulia >> waiman cakrabuana


Firman Allah:

إن الله اصطفى آدم ونوحا وآل إبراهيم وآل عمران على العالمين
ذرية بعضها من بعض والله سميع عليم

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), )( (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (keturunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Ali Imran (3) ayat 33-34)

(bayan Al-Qur’an). Bismillahirrahmanirrahim.

Dakwah adalah cinta - SemangatManusia Pilihan Allah (إن الله اصطفى)

Ayat dimulai dengan redaksi taukid (peneguhan) yang diartikan “sesungguhnya”, ini bermakna bahwa kisah atau berita yang hendak disampaikan Allah SWT dalam ayat ini sangat penting bagi manusia.

Adapun berita penting yang itu adalah berita tentang MANUSIA PILIHAN ALLAH, yaitu Nabi Adam AS, Nabi Nuh AS, Keluarga Nabi Ibrahim dan Keluarga Imran RA. Mereka adalah manusia terpilih dari sekalian manusia pada zamannya masing-masing.

Kata “pilihan” dalam ayat ini menggunakan redaksi “اصطفى ” , yang diambil dari kata “الصفى” yang artinya bersih, suci dan baik. Yang terpilih disebut Musthofa. Ini berarti Alah SWT telah memilih yang yang bersih bersih, yang suci-suci dan yang terbaik diantara sekalian manusia pada zamannya.

Mengapa Mereka terpilih?

Melihat ayat ayat sebelumnya, menjelaskan tentang Huda (Petunjuk Allah) yaitu wahyu Allah Ta’ala, yang menunjuki manusia agar berTAUHID , BerSYARI’AH dan hidup berstruktur dalam DINUL ISLAM. Kemuliaan mereka terletak pada penerimaan meraka terhadap HUDA (Petunjuk), mereka menyebarkan dan memperjuangkannya. Keempat Hamba Allah Ta’ala itu adalah Hamba-Hamba Allah yang mulia karena menerima (mengimani) Petunjuk Allah (HUDA), menyebarkannya (Dakwah) dan memperjuangkannya (JIHAD).

Kalau ayat ayat sebelumnya menjelaskan tentang HUDA, maka ayat ke 33 dari Surat Ali Imran ini menampilkan manusia manusia pilihan Allah yang mulia karena penerimaan, penyebaran dan perjuangan menegakan HUDA di muka bumi ini. Merekalah manusia teladan yang perjalanan hidupnya wajib dihayati karena detik-detik kehidupannya adalah representasi dari HUDA Allah Ta’ala.

أولئك الذين هدى الله فبهداهم اقتده

Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. … (QS 6/90).

* Nabi Adam AS *

Nabiyullah Adam AS adalah salah satu dari empat Hamba Allah Yang di MULIAKAN Allah. Walaupun beliau pernah berbuat salah, karena memakan buah dari pohon terlarang di Jannah, yang mengakibatkan ia diusir dari Jannah. Tetapi kesalahan itu tidak akan membuat hilangnya Kemulian jika ia bertaubat. Maka Adam As menerima kalimat dari Allah untuk bertaubat dan Allah menerima pertaubatan Adam AS (QS 2/37), dan setelah Adam AS diterima taubatnya oleh Allah, Allah ta’ala memberi Adam AS HUDA (petunjuk / wahyu), dan Adam mengikutinya (QS 2/38).

Manusia akan hilang kemuliaan-nya dan berbalik menjadi hina jika mendustakan ayat ayat Allah (HUDA), dan kelak di akhir tempatnya adalah Neraka (QS 2/39)

Tetapi kemuliaan Nabi Adam AS tidak disebutkan dengan “keluarga” (intinya). Ini karena salah seorang putera Adam AS, yaitu Qabil, tidak mau mengikuti HUDA Allah dalam hal ini Syari’at Islam dalam bab munakahat. Syari’atnya pada waktu itu dilarang menikahi saudara kembarnya sendiri, yaitu Iklima. Tetapi Qabil lebih menuruti kehendak nafsu-nya daripada menuruti HUDA Allah Ta’ala. Bahkan Qabil tega membunuh saudaranya sendiri yang halal menikahi Iklima.

Adam AS dipilih Allah menjadi manusia mulia diatas manusia lainya pada saat itu karena keridhoannya mengikuti HUDA (petunjuk) Allah. Dipilih untuk menjadi contoh teladan para Hamba Allah dalam mengabdi kepada Allah dengan totalitas.

* Nabi Nuh AS *

Nabiyullah Nuh AS adalah salah satu dari empat Hamba Allah Yang di MULIAKAN Allah. Kemulian Nabi Nuh AS karena beliau tanpa lelah terus berdakwah menyebarkan HUDA ditengah penentangan kaumnnya yang sangat gigih. 950 tahun N. Nuh AS berdakwah ditengah masyarakat yang menentang HUDA Allah Ta’ala. Berdakwah agar masyarakat bertauhid, bersyari’at Islam dan berstruktur dalam sistem Islam. Jalan Dakwah inilah yang menyebabkan kemuliaan N. Nuh AS sebagaimana firman Allah : “Kamu adalah UMAT YANG TERBAIK yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS 3/110)

Sebaliknya, jika manusia yang sudah menerima HUDA tetapi enggan dan malas berdakwah, menyembunyikan ayat ayat Allah dengan tidak mendakwahkannya maka ia akan jatuh kepada kehinaan yang tak tertolong (QS 2/147)

Sebagaimana Adam AS, N. Nuh AS juga tidak disebut kemuliannya beserta keluarganya, ini diakibatkan anak dan istrinya yang tidak sabar menyertai program dakwah Islam yang digalang oleh suami dan bapaknya sendiri. Anak dan istri beliau pada ujung sebelum Adzab Allah tiba justru berbalik menjadi penentang dakwah Islam.

* Keluarga Ibrahim AS *

Nabiyullah Ibrahim AS adalah salah satu dari empat Hamba Allah Yang di MULIAKAN Allah. Kemulian Nabi Ibrahim AS karena beliau berjuang untuk menegakan HUDA (Dinul Islam) walaupun ditentang oleh kaumnya dan di rintangi oleh Pemerintahan Dzalim (Namrudz) yang tidak senang dengan aqidah dan syari’at Islam. Bahkan Ibrahim AS harus di eksekusi dengan dibakar oleh Pemerintahan Dzalim namrudz pada saat itu, dan Nabi Ibrahim tetap tegar dan terus berkobar semangat perjuangannya. Memang jalan perjuangan ini sudah sunnatullah , tidak disukai oleh orang-rorang musyrik, firman Allah: “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (QS 9/33).

Beragama Islam, tapi tidak mau menegakan Islam dan Al-Qur’an ditempat dimana bumi diinjak, akan menyebabkan kenihilan dalam beragama disisi Allah Ta’ala (QS 5/68)

Yang menarik, kemulian Ibrahim ini di sertakan dengan kemulian keluarga-nya, ini karena keluarga inti Ibrahim (anak dan istrinya) ikut menerima, menyebarkan dan memperjuangakan HUDA dan Din Islam. Salaam atas keluarga Ibrahim. Keluarga pilihan yang harus diteladani manusia.

* Keluarga Imran *

Imran, menurut sebagian besar mufassir bukanlah Nabi dan Rasul. Tetapi kemuliaan tidak hanya disematkan oleh Allah kepada para Nabi, manusia biasa yang bukan Nabi-pun akan dipilih menjadi Hamba-Nya yang mulia jika ia mau mengikuti, menyebarkan dan memperjuangan Huda dan Dinul Islam. Dan dalam ayat ini justru lebih detail kisah keluarga Imran di paparkan oleh Allah Ta’ala., sebab itu nama surat inipun dititeli dengan nama keluarga Imran (Ali Imran).

Kemulian keluarga Imran karena beliau mempersiapkan keluarga dan keturunannya menjadi keturunan yang mulia. Insya Allah penjelasannya akan datang dalam tulisan berikutnya. ****(waiman cakrabuana)

1 comments on “Pribadi, Keluarga dan Keturunan Yang Mulia >> waiman cakrabuana

  1. Ping-balik: Keluarga Yang Mulia >> waiman cakrabuana | Islamic Studies

Tinggalkan komentar

Information

This entry was posted on 19 Mei 2013 by in TARBIYYAH.