Islamic Studies

Iyyaka na'budu wa iyyaka nastaien

Keluarga Yang Mulia >> waiman cakrabuana


KELUARGA YANG MULIA

(lanjutan tulisan sebelumnya: Pribadi, keluarga dan keturunan yang Mulia)

Firman Allah:

إن الله اصطفى آدم ونوحا وآل إبراهيم وآل عمران على العالمين
ذرية بعضها من بعض والله سميع عليم

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), )( (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (keturunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Ali Imran (3) ayat 33-34)

Rangkuman Note sebelumnya:
Allah Memilih yang bersih, yang suci yang baik-baik dari hambanya untuk secara simultan menerima – menyebarkan dan memperjuangkan HUDA dan Dinul Islam. Dan Allah memilih 4 pribadi termasuk didalamnya dua keluarga: N. Adam AS, N. Nuh AS, Keluarga N Ibrahim dan keluarga Imran

  • Nabi Adam AS adalah kisah manusia yang menonjol dalam menerima HUDA (petunjuk Allah) setelah ia bertaubat karena kesalahannya, berbanding terbalik dengan Qabil anaknya sendiri yang enggan menerima HUDA dari Allah Ta’ala terutama dalam bab Munakahat
  • Nabi Nuh AS adalah kisah manusia yang menonjol dalam ketegaan dan kesabaran dalam menebarkan HUDA dan Dinil Haq. Walaupun harus menempuh 950 berdakwah ditengah kaumnya yang menolak bahkan akhirnya penolakan Dakwah Islam tersebut muncul juga dari anak dan istrinya
  • Keluarga Nabi Ibrahim adalah kisah manusia yang menonjol ketangguhannya dalam memperjuangkan HUDA dan Dinul Islam. Walaupun penentangan kaum dan Pemerintahan Dzalim saat itu disertai dengan tindakan refressif. Bahkan Raja Namrudz sampai pada titik mengeksekusi Ibrahim AS secara terbuka, dibakarlah Ibrahim sambil dipertontonkan dihadapan publik. Semua dilakukan agar Perjuangan Islam berhenti.
  • Keluarga Imran RA adalah kisah manusia yang menonjol dalam membina keluarga dan mempersiapkan generasi Mulia Pilihan Allah yang ridha menerima Huda dan Dinul Islam serta siap mendakwahkannya (menebarkannya) dan sanggup memperjuangakannya hingga tegak dimuka bumi.

Urgensi-Keluarga-dalam-Islam

Keluarga yang Mulia Pilihan Allah

* Keluarga Ibrahim *

Keluarga Nabiyullah Ibrahim adalah keluarga Mulia yang terpilih oleh Allah SWT. Kemuliaan keluarga N. Ibrahim karena seluruh keluarga intinya Istri-istri dan anak anaknya sangat menonjol dalam menerima HUDA dan Dinul Islam, menyebarkan (mendakwahkannya) hingga memperjuangakannya.

Seluruh personil keluarga N. Ibrahim adalah manusia manusia shaleh karena penerimaannya terhadap Huda dan Dinul islam. Tidak ada satupun dari mereka yang menolak dan menjadi kafir.

Selain itu N. Ibrahim sebagai Pimpinan Umat Islam pada saat itu menyebarkan anggota keluarganya keseluruh pelosok bumi guna mendakwahkan HUDA dan Dinul Islam. Siti Hajjar (istrinya) dan Ismail (anaknya yg masih bayi) di tempatkan di bumi Makkah, sementara Siti Sarah (istri pertamanya) ditempatkan di Kan’an (sekitar Palestina), sementara setelah Ishaq AS besar, Ibrahim melebar ke daerah Mesir.

Terpencarnya domisili personil anggota intinya bukan karena perpecahan atau perseteruan tetapi karena misi suci Dakwah Islam, agar islam dapat diterima diseluruh pelosok. Keluarga yang Harmonis dalam menata dinamika Dakwah, keluarga yang romantis dalam meletakan dasar cinta karena Allah Ta’ala.

Ibrahim AS dan keluarganya juga tercatat sangat gigih dalam memperjuangkan Islam, dan tegar menerima konsekwensi Dakwah dan Jihad Fi sabilillah.

Tengok saja kisah bagaimana tegarnya Ibrahim menerima konsekwensi perjuangannya, disaat beliau dihadapkan dalam eksekusi mati Raja Namrudz yang menentang Huda dan Dinul Islam. Saat itu beliau harus menerima vonis bersalah dengan pasal MAKAR atau Subversif terhadap pemerintahan Namrudz. Ekseskusi mati dengan dilemparnya Ibrahim kedalam gunungan api yang membara. Akhirnya Allah Ta’ala membuat api itu dingin dan tidak membakar Ibrahim. Sungguh panasnya api terlalu dingin dibanding panasnya kobaran semangat Ibrahim AS dalam memeperjuangakan Islam.

Keluarga Ibrahim AS adalah keluarga Thoyyibah (mulia), keluarga yang seluruh personalnya menerima dengan ridha terhadap Islam dan senang di atur dengan aturan Islam. Keluarga yang aktif dalam kancah dakwah. Keluarga yang Progessif dalam memperjuangkan tegaknya Islam dalam wujud Baladan Aminan (negara karunia Ilahy).

* Keluarga Imran *

Sfesifikasi keluarga Imran sebagai keluarga mulia pilihan Allah sama dengan keluarga Ibrahim. Tetapi Alqur’an menonjolkan kisahnya dalam membangun generasi mulia pilihan Allah (Dzuriyyah Thoyyibah wa Robbun Ghafur).

Kisah keluarga Mulia , keluarga Imran dimulai dengan Nadzar istri Imran.: (Ingatlah), ketika istri Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shaleh dan berkhidmat (di Baitulmakdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS 3/35)

Bernadzar tanpa embel-embel duniawi itu adalah nadzar yang paling baik. Biasanya manusia bernadzar karena ingin lulus, ingin diselamatkan dari bahaya dan lain lain, ini adalah nadzar semata mata ingin diridhoi Allah.

Isi Nadzarnya adalah hendak mendermakan anaknya yang kelak lahir kepada Baitul Maqdis. Baitul Maqdis saat itu adalah pusat perjuangan Islam dibawah pimpinan Nabiyullah Zakariya. Bernadzar agar anaknya kelak berkhidmat kepada Islam di baitul maqdis.

Sejak awal keluarga Imran RA mengharapkan lahirnya generasi yang mau membaktikan dirinya demi perjuangan Islam. Dan ingin anaknya mengikuti program pendidikan kader yang digalang Nabiyullah Zakaria. Walau dengan demikian ia harus berpisah sejak awal dengan anaknya tersebut. (waiman cakrabuana)****

Tinggalkan komentar

Information

This entry was posted on 22 Mei 2013 by in TARBIYYAH.